Senin, 13 September 2010

TRAGEDY OF WAR


Tempat berlangsung   kejadian  : Siang  jam 2
Lokasi  : Mansyar (tempat  nyuci + nyemur + mandi) Darul Madinah
Tersangka utama  : Waridah dan Zainab
Korban : adek kelas kayak Azka, Zahra,  April, dan   Dhea yang rajin banget nyuci (hobi plus bakatnya kali ye?)
Pelaku yang bikin heboh : Nikmah,  dan si Nahil
Asal muasal kejadian :
Pada suatu hari yang cerah di bumi kecil Darul Madinah * jeng jeng jeng* , aku sedang mencuci dengan separuh jiwa raga dan sepenuh hati. Saat itu terasa damai dan tentram  . . .burung-burung bercicit dan Ida bengong mlompong gak ada kerjaan kayak sapi  tua ompong. –kya!! Aku langsung di tipuk pakek sandal!!!piece,piece!!!-  
Tiba-tiba dengan tampang setan yang tak berdosa. Ida jahil, nyipratin air ke mukaku yang innocent ini *halah*. Aku kaget!! Kekhusyukan nyuciku keganggu!!!. Rabut indahku (yang jarang disisir dan kumel) basah!! Air susu dibalas susu kadaluarsa, kejam lo da!
“Ida . . . .” keluhku jengkel dan mencoba bersabar untuk ngadepin banteng jahil. Ida malah ketawa-tawa setan  abis ngliat mukaku (yang cool banget kali ye?). huh!! Tak terima atas perlakuannya maka aku membalasnya dengan qisas!! Kita saling qishas-qishasan (kayak maen kuda-kudaan aja deh) sampai peperangan mencapai klimaks ketika dengan kejam aku menyiram seember air ke badannya. Padahal dia pakai kaos putih, maka secarik kain (may be serbet) keliatan dari bajunya yang  nrawang. Aku nglakuin hal ini karena sebel perang tak usai-usai dan aku harus nunda nyuciku
Ida syok . . . .aku hanya ikut berduka dengan tampang cengengesan (pingin kabur)
Matanya ida terbelalak (melihatku) dengan amarah
Saat itu bumi terasa berhenti berputar
Apa yang telah terjadi?
Apakah Michael Jackson pulang kampoeng?
Lalu bisakah Ahmad Dani dan maiia bersatu?
Ataukah   . . .
*duch . . .gak nyambung banget deh!!*
“ukhti . . .hentikan!!”. Rintih  Dhea, salah satu korban peperangan kami yang di dapati ternyata dari tadi lagi nyuci disini. Dia mengeluh karena bajunya basah padahal barusan ganti
Bukan Ida namanya kalau di apa-apain diem aja. Dia mengambil seember air di kamar mandi  (lagi-lagi dengan maksud mau ngishas).  aku udah ngacir duluan, mumpung ada kesempatan untuk menyelamatkan diri , dan sembunyi di balik baju-baju yang di jemur. Gak tangung-tanggung Ida MENGEJARKU sambil membawa seember air kayak jualan jamu. Tapi dia tetap hati-hati dan waspada supaya para baju-baju yang lagi di jemur gak kebasahan dengan tindakan biadabnya
“awas lo zai! Awas!!” ancamnya ketika aku berusaha lari menghindar.
Lalu posisiku terpojok!! Aku tak dapat lari lagi, dan Ida tersenyum menyeringai mirip buaya yang mau menangkap mangsanya. Muakku pucet!! Waduh!! Mati aku!
“please  . . . .da ampyunnn aku lagi Haid neeh!!”ucapku sambil masang muka melas pengemis minta yang butuh  setitik belas kasihan  
Dugaanku benar!! Ida gak mau dengerin dan dengan biadabnya dia MENYIRAMKU!! Ida langsung ketawa kemenangan. Sigap, aku berlari ke kamar mandi mengambil selang hijau yang tergeletak. Saat itu ada si Nahil (kayaknya mau mandi )
Aku siram Ida habis-habisan, aku gak mau kalah dari Ida dengan cara menyemprot air selang habis-habisan.  kemenangan ada di pihakku xixixixixi. Tapi baru kusadari ternyata air selangnya gak ngalir deras!! Sedangkan Ida hanya bisa ngambilin air dari dalam kamar-mandi sambil menyiramnya ke arahku
“Nahil . . . .Nahil . . help me!!” jeritku sambil megap-megap gara-gara di siram sama ida
“ukhty zaiiiiiii!! Bertahanlah!! ” Dukung Nahil
Nikmah juga ikut dukunga aku. Dan Ida? Dia gak punya sekutu kayak aku!! Kecuali Dhea yang dari tadi ngucek baju dengan muka melas *duuh, sory banget ea dex Dhea!!*
Peperangan berlangsung dengan Ganas. Sampai Azka, Zahra, dan April datang dengan maksud mau mandi di situ. Mereka terpanah melihat perang air yang berlangsung seru!!
“ukhti dilihatin adik kelas tuuh!!” tegur Dhea
Karena mereka (baca : adik-adik kelasku yang lugu-lugu) tidak mau jadi korban yang di contohkan Dhea, maka mereka memilih untuk pergi dari lokasi TKP
Aku dan Ida memutuskan untuk mengakhiri perang dengan satu serangan terakhir
“udah . . .udah . . .peace!!!” ucap ida dengan nafas memburu dan  ngos-ngosan sambil meletakkan ember lalu  masuk ke dalam kamar Mandi. Aku bengong . OMG!! Kamar mandinya penuh!! Dan TRAGISNYA aku harus meneruskan cucianku yang tertunda dengan keadaan basah kuyup yang mengenaskan!!
Aku : *sambil ngucek* duh nasib . .nasib . . .*ngeluh*
Wuuuuuuuuuuuuuuuuussssssssss  . . . . *angin menerpaku mendirikan bulu roma (irama)ku*
Aku : *merinding, dan kedinginan dengan posisi lagi duduk sambil ngucek  ida!!! Cepetan! Aku kedinginan nih!!
Ida : *sambil jebar jebur di dalam kamar mandi* ntar aku kerokin deh!! *ketawa setan*
Aku : *ngucek dengan lebih bertenaga dan keras sebagai luapan rasa emosi *  kya!! GAK MAU!!
Saat itu juga  suara Adzan menggema dan Matahari muali condong ke timur

Pesan moral : jangan maen-maen dengan qisash



Tidak ada komentar:

Posting Komentar